Agung Riski, 13 tahun, tidak dapat melanjutkan
sekolahnya pada tahun ajaran 2016-2017 dikarenakan saat itu orang tua
tidak punya biaya untuk membeli seragam dan membayar keperluan sekolah senilai
Rp 1.000.000,- Sehingga Riski harus menganggur selama 1 tahun. Saat itu Ayah Riski, Dedi 39 th, sedang menjalani
pengobatan kanker rahang di RS Sarjito Yogyakarta, sehingga mereka tidak mampu
menyekolahkan Riski.
Memasuki tahun ajaran 2018-2019, Riski di daftarkan
di SMPN 2 Tarakan. Biaya keperluan sekolah untuk Riski saat ini adalah membayar
uang buku dan seragam sekolah sebanyak 4 pasang, yaitu Seragam batik 1 pasang, Olah Raga 1 pasang, putih biru 1 pasang dan topi. Orang tua Riski masih terkendala dibiaya, tapi karena Riski ingin tetap melanjutkan pendidikan akhirnya orang tua Riski mencari pinjaman untuk bisa membayar uang seragam Riski dan hingga saat ini uang pinjaman tersebut belum di lunasi.
Selain uang seragam, Sewa kontrakan Rp 600.000,-/bulan sudah nunggak selama 3 bulan, dari bulan Mei –
Juli 2018. Jika tidak dilunasi segera, mereka harus keluar dari kontrakan tersebut.
Untuk kebutuan sehari-hari Sugiyem,
38, bekerja sebagai tukang pijit di rumah karena hingga kini ayah Riski, Dedi Sukardi 39 thn
masih dalam proses pengobatan kanker rahang sehingga tidak dapat menafkahi anak istrinya.
Dedi menderita kanker rahang sejak 2016 dan sudah berobat ke RS Sarjito Yogyakarta thn 2017, lalu sekarang melanjutkan pengobatan di Samarinda dan sementara waktu tinggal di rumah singgah Yayasan Kanker di Samarinda.
Kebutuhan
saat ini :
Pendidikan :
Seragam sekolah 4 pasang Rp 700.000,- (Batik, OR,
putih biru)
Uang buku Rp 300.000,-
Tunggakan kontrakan @600.000,- x 3 bln (Mei-Juli
2018)
TOTAL Rp 2.800.000,-