Debora 47 tahun, hampir 2 tahun mengalami kelumpuhan karena stroke, terhitung sejak 15 Oktober 2021 hingga saat ini.
Debora bersama suami tinggal di desa terpencil desa Karama, Kecamatan Kalumpang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Metriadi 28 tahun sudah berumah tangga dan tinggal di perbatasan kampung, Gustaf 21 tahun sekarang ngojek untuk menafkahi orang tuanya dan Fatmawati 19 tahun duduk di bangku kelas 3 SMA.
Desa tempat tinggal mereka jauh dari fasilitas umum seperti fasilitas kesehatan dan jalan yang di aspal. Jalan umum yang rusak parah sehingga transportasi begitu sulit menuju desa tersebut hingga jarak tempuh dari kabupaten ke desa tersebut lumayan jauh. Perjalanan butuh waktu 5-7 Jam, dengan biaya yang sangat mahal karena medannya yang rusak parah.
Awal Ibu Debora sakit, muntah-muntah kemudian badan menjadi kaku dan tidak bisa bicara sama sekali. Ibu Debora ingin berobat namun tidak ada biaya. Akhirnya mereka sepakat untuk menjual sebidang sawah mereka dengan harga yang sangat murah. Padahal selama ini sawah itulah yang menjadi sumber penghidupan mereka sehari – hari. Setelah sawah terjual mereka hanya bisa bersandar pada penghasilan Gustaf yang ngojek setiap hari.
Setelah tanah terjual, Debora bersama suami ke kota untuk berobat di RSUD Mamuju Sulawesi Barat. Disana Debora menjalani pemeriksaan namun tidak di temukan penyebab penyakitnya. Akhirnya Debora di rujuk ke rumah sakit di Makassar yang berjarak tempuh 12 jam perjalanan dengan menggunakan bus. Setelah menjalani pengobatan di Makassar, tidak ada perubahan, akhirnya Debora kembali ke kampung dengan harapan bisa berobat tradisional. Namun hingga saat ini tidak ada perubahan, kondisinya masih lumpuh dan belum bisa bicara dengan jelas.
Setelah kurang lebih setahun di kampung, mereka kembali bersemangat mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari hasil ngojek Gustafa. Karena dana belum cukup untuk biaya pengobatan mereka memutuskan untuk meminjam dana Gereja sebesar Rp 1.000.000,- untuk tambahan biaya pengobatan. Senin 30 Januari 2023 Debora berangkat ke kota Mamuju untuk berobat kembali. Selama di Mamuju mereka menumpang tinggal di rumah kerabat.
Dalam situasi penuh pergumulan, terpancar kasih, senyum dan kesetiaan sang suaminya tetap komitmen merawat dan mendampingi istrinya tanpa mengenal lelah, digendongnya, dituntunnya membersihkan semua kotoran dari istrinya, dan sesekali menuntun istrinya untuk dilatih berdiri dan berjalan sendiri. Suaminya tetap tegar dan penuh semangat cinta dan kasih.
Karena itu Ibu Debora membutuhkan uluran tangan orang baik, meringankan beban mereka untuk biaya sehari – hari
Rp 500.000,- x 4 bulan = Rp 2.000.000,-
Terkumpul Sebesar
dari target Rp. 2.000.000
DONASI DI TUTUP, ZEYDA TELAH MENINGGAL DUNIA
DONASI DI TUTUP ; GIAN TELAH MENINGGAL DUNIA
DONASI DI TUTUP : MIKHAELA TELAH MENINGGAL DUNIA (13 APRIL 2018)