Diana
10 tahun terpakasa harus bolak balik rumah sakit sedikitnya 3 kali sebulan
karena terdiagnosa LUPUS. Karena keterbatasan biaya Diana dan Ayahnya harus
menempuh jarak yang cukup jauh sekitar 20 km dengan naik sepeda motor sambil
membawa kursi roda untuk Diana.
Awal
nya Diana mengalami gejala deman yang terus-menerus dan ada benjolan di leher.
Kami bawa ke klinik dokter. Saat itu dibilang kelenjar biasa, Sampe pada suatu
hari Diana kejang –kejang. Lalu kami memutuskan membawa Diana ke rumah sakit
namun tidak ada perubahan.
Akhirnya
kami meminta di rujuk ke RS Karya Medika 2 Tambun Bekasi Jawa Barat, di sana
dokter bilang mengarah ke TB paru dan setelah kmi cek lab di Prodia hasil
diagnosa menyatakan positif TB paru.
Tgl
5-7 November 2020 Diana menjalani rawat inap di RS Karya Medika 2 Tambun Bekasi
Jawa Barat. Tgl 9 -16 November 2020 masuk rumah sakit lagi, rawat inap selama 7
hari. Setelah 2 hari pulang dari rumah sakit Diana buang-buang air dan
muntah-muntah.
Diana
di rujuk lagi ke RSUD Cibitung Jawa Barat, rawat inap selama 9 hari, menjalani
2x transfusi darah dan 3x transfusi albumin namun tidak ada perubahan yang
signifikan.
Tgl
26 Novemver 2020 hingga 11 Januari 2021 Diana rawat inap di RS Cipto
Mangunkusumo Jakarta Pusat. karena di duga ada kebocoran ginjal.
Kondisi
Diana saat itu kian memburuk karena pada tgl 8 Desember 2020 Diana dinyatakan
terdiagnosa LUPUS. Lupus adalah penyakit yang menyerang seluruh organ tubuh..
Diana sempat mengalami penurunan berat badan yang sangat drastic dari 24 kg
menjadi 16 kg bahkan Tubuh Diana sempat kaku/tidak dapat bergerak secara
normal, Diana mengalami gizi buruk. Setelah menjalani pengobatan yang cukup
lama tgl 11 Januari 2021 Diana di perbolehkan pulang dan berobat jalan dengan
jadwal menjalani terapi MP pluse sebulan sekali selama 3 sampe 4 hari. Pada MP
plus yg ke 6 kondisi Diana sudah stabil.
Namun
karena keterbatasan biaya transport, jadwal control Diana sering kali tertunda.
Kami hanya mengandalkan gaji Ayah Ardiyansyah yang bekerja sebagai security di
sebuah kampus.
Ibunya,
Santia dulu bekerja sebagai ART namun karena Diana membutuhkan perhatian khusus
maka Ibunya memutuskan untuk sepenuhnya merawat Diana.
Biaya
pengobatan selama ini menggunakan BPJS sehingga beban keluarga kami sangat
terbantu, adapun iuran BPJS di tanggung oleh kantor tempat Ardiasyah bekerja sebagai
security. Namun sayangnya ada obat dan vitamin yang tidak di tanggung oleh BPJS
sehingga kami harus membeli sendiri. Pembelian obatpun terseok seok karena
keterbatasan biaya.
Kami
membutuhkan uluran tangan orang baik untuk membantu Diana agar proses
pengobatan LUPUSnya bisa berjalan lancar.
Diana
tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah kontrakan petak di kawasan Tambun
Jawa barat.
Kebutuhan
:
Obat
myfortic 3 strip @ 250.000,-/strip = Rp 750.000,
Vitamin
B6 10 mg Rp 25.000,-/10 strip
Vit
D Rp 190.000,-/botol
Susu
Rp 250.000,-/850 gram
Transport
dan uang makan saat control Rp 400.000,-/bulan
TOTAL
Rp 1.615.000,- x 2 bulan Rp 3.230.000,-
CARA BERDONASI:
1. Klik tombol DONASI SEKARANG
2. Masukkan nominal donasi (Ceklist
bagian : saya menyetujui)
3. Klik tombol DONASI
4. Masukkan NAMA, Email, NO HP
5. Pilih
Bank : BCA, MANDIRI, BNI, BRI, CIMB, MUAMALAT
6. Klik LANJUT
7. Komitmen donasi selesai – Anda akan mendapat notifikasi SMS
8. Silahkan transfer nominal donasi
beserta kode uniknya ke no rekening yang tertera di SMS.
DONASI 100% KAMI SERAHKAN KEPADA
PENERIMA BANTUAN TANPA POTONGAN SATU RUPIAH PUN