Erceh menderita serangan stroke sejak 2014. Saat ini
Erceh hanya mampu berbaring atau duduk di kursi roda. Biaya untuk kontrol ke rumah sakit sudah ditanggung oleh BPJS. Akan tetapi Erceh butuh biaya sewa mobil untuk membawanya ke rumah sakit.
Sejak terkena serangan stroke Erceh (68 tahun) tidak dapat melakukan aktivitas apa pun. Beruntung karena suaminya, Wat Kui (73 tahun) tetap setia mengurus Erceh mulai dari
memandikan, memasakkan bubur, mencuci pakaian sampai membersihkan rumah. Semua itu dikerjakan sendiri oleh Wat Kui. Dia dulu bekerja sebagai penjual bakmi keliling. Namun karena kerepotannya mengurus istri tercinta, maka Wat Kui terpaksa berhenti berjualan. Apalagi modal usaha juga sudah habis untuk kebutuhan keluarga. Untuk kebutuhan makan sehari-hari, mereka sudah dibantu oleh anak-anak dan famili.
Dari
pernikahan Erceh dengan Wat Kui, mereka dikarunia empat anak. Empat anak di antaranya sudah berkeluarga dan bertempat tinggal terpisah. Akan tetapi keadaan ekonomi anak-anak mereka juga terbilang pasa-pasan sehingga tidak dapat banyak membantu orangtua mereka.
Anak bungsu mereka, Frangky (34
tahun) bekerja di bengkel motor. Frangky inilah yang menjadi sandaran utama bagi Erceh dan Wat Kui. Namun itu pun belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidup mereka. Bahkan untuk sekadar membeli perlengkapan tidur pun hampir tidak mampu. Erceh memanfaatkan bekas karung beras untuk sarung bantalnya. Kondisinya pun sudah sangat kumal.
Rumah tempat mereka bernaung adalah warisan dari orangtua Wat Kui.
Mari ringankan beban mereka dengan ikut berdonasi untuk kebutuhan kontrol ke rumah sakit. Selain itu, donasi Anda juga akan digunakan untuk membeli perkakas rumah tangga.
Kebutuhan
:
Transportasi check up ke Rumah Sakit Rp 400.000,- ( 2 kali seminggu)
Uang
makan saat check up Rp 400.000,- (@25.000 x 2 org x 8 kali cek up)
Total
Rp 800.000,- x 3 bulan = Rp 2.400.000,-
Pembelian
rice cooker Rp 350.000,-
Pembelian
bantal Rp 140.000,-
Lauk pauk sehari-hari Rp 610.000,-
Total Rp 1.100.000,-
GRAND TOTAL Rp 3.500.000,-