Update 1 Januari 2017 :
Kabar terahir dari orang tua Gian mengatakan bahwa Gian telah meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 2016 tepat dimalam pergantian tahun. Mari kita doakan semoga Gian mendapatkan tempat yang terbaik disisiNya, dan orang tua diberi keikhlasan dan kesabaran menghadapi ujian ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada awalnya tubuh Gian menguning, susah makan, dan mengalami demam. Saat pertama kali dilakukan pemeriksaan, dokter di rumah sakit daerah mengira Gian mengidap sakit hepatitis. Namun, setelah dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito, hasil diagnosis dokter menyatakan bahwa Gian mengidap sakit Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA).
AIHA (Autoimmune Hemolytic Anemia) adalah timbulnya gejala anemia atau penurunan kadar hemoglobin akibat sel darah merah yang dipecah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Sel darah merah normal akan rusak dan pecah (lisis) akibat diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri yang salah mendeteksi sel darah merah tersebut sebagai sel asing. Sebagian besar AIHA tidak diketahui penyebabnya. Efek dari penyakit tersebut akan timbul anemia (lemah, letih, lesu) dan sakit kuning. Bila proses ini berlangsung terus menerus maka limpa akan membesar dan mengakibatkan rasa penuh pada perut
Mungkin saat pertama kali Anda melihat Gian Aditya Ardani (3) mungkin anda akan merasa gemes kepingin nyubit pipinya yang tembem. Namun Anda pasti akan meneteskan air mata ketika Anda tau perjuangannya melawan sakit yang ia hadapi saat ini. Sungguh berat beban hidup yang harus ditanggung oleh orang tua Gian, pasangan suami istri Gunawan (30) dan Laili Nur Janah (22), warga Suwuk RT 04 RW 05 Srikandi, Purwareja, Klampok, Banjarnegara, ini karena Gian Aditya Ardani (3) anak pertamanya mengidap penyakit langka tersebut.
Gunawan kini sudah tidak memiliki harta karena demi kesembuhan putranya ia sampai jual tanah dan berutang kepada saudara dan kerabatnya.
Kondisi Gian kini masih harus keluar masuk ruang perawatan di RS Dr. Sarjito Yogyakarta, dan hal ini akan terus berlangsung kurang lebih 2 tahun kedepan menurut dari diagnosa Dokter.
Mari bersama ringankan beban keluarga ini terkhusus buat Gian, saat ini kedua orang tuanya harus selalu menjaga dan merawat Gian, sehingga otomatis orang tuanya tidak bekerja lagi, dan untuk biaya kehidupan sehari-hari sangat bergantung pada uluran tangan dan sisa-sisa uang yang ada.
Kebutuhan dana :
Obat diluar BPJS RP.10.000.000,-
Kebutuhan hidup dan biaya transport dari Banjarnegara ke Yogyakarta Rp. 5.000.000,-
Total : Rp.15.000.000,-
Tetap semangat dan teruslah berjuang Gian!!