Juriyah,
37 tahun, mengalami syaraf terjepit dibagian leher belakang.
Sudah 7 bulan
Juju, panggilan Juriyah, harus terbaring di rumah orang tuanya Marpuah dan
Baidilah. Rumah yang sangat sederhana, di tanah garapan daerah Pulogadung, Jakarta Timur. Juriyah terpaksa dirawat di rumah
ibunya beratapkan triplek yang sederhana. Bahkan, untuk membeli triplek
menutupi sebagian rumahnya saja "berfikir". Sudah bisa makan
sehari-hari saja sudah syukur. Apalagi ayah Juriyah setiap hari bekerja sebagai
ojek pangkalan.
Juriyah
terpaksa diungsikan dari Rumah Susun
Penggilingan, tempat tinggal mereka selama ini, ke rumah orang tuanya supaya dapat dirawat dengan baik. Terlebih,
ketiga anaknya masih kecil-kecil. Sang suami, Kosim, harus "berburu"
receh agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sungguh pekerjaan
yang sangat sulit memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi Pandemi Covid-19
"menggantam" pendapatan Kosim.
Melihat
kondisi Juriyah terbaring di tempat tidur sederhana. Sungguh memilukan hati
saya sebagai relawan "Jangkau". Dia terbaring dibantu penyanggah
leher yang sederhana, dan untuk membuang air kecil dibantu Urine bag yang
menemaninya di tempat tidur. Buang air besar ? Tidak usah saya katakan ya.
Kalian juga tahu. Sungguh memprihatinkan.
Juriyah
butuh kursi roda, dengan alasan agar bisa melihat dan berjemur matahari. Entah
kursi roda seperti apa modelnya. Sejatinya dia ingin sekali berjemur. Berharap
suami dan orang tua membelikan kursi roda adalah Mujizat yang luar biasa bagi Juriyah.
Mungkin hanya mimpi, dia tahu kondisi keluarganya. Bertahan hidup saja suatu
anugerah. Untuk menopang kehidupan
sehari-hari sang ibu Marpuah, dagang kecil-kecilan. Tidak terbesit untuk bisa
berkembang menyaingi Alfamidi atau Alfamart yang telah "membunuh"
para pedang kecil.
Bukan
hanya Juriyah saja yang dirawat Ibu Marpuah. Anaknya yang lain, Putri Fanca
Yundah, 24 tahun, juga terbaring di tempat tidurnya karena mengalami patah
tulang di bagian paha kanan.
Sang
suami, Kosim, yang bekerja Ojek online (Ojol) setia mendampingi istrinya
berobat ke RSCM. Selama ini pengobatan menggunakan BPJS. Selain itu ada
fasilitas ambulance Pemprov DKI yang dapat di gunakan saat cek up ke RSCM
Jakarta sehingga sangat membantu meringankan beban.
Kebutuhan
:
Kursi
roda rebahan Rp 1.900.000,-
Uang
makan pasien dan pendamping saat control @50.000,-/ hari x 2 Org x 4 kali
kunjungan per bulan = Rp 400.000,-
Penyangga
leher Rp 800.000,-
TOTAL
Rp 3.100.000,-
Cara berdonasi :
1. Klik tombol DONASI SEKARANG
2. Masukkan nominal donasi (Ceklist
bagian : saya menyetujui)
3. Klik tombol DONASI
4. Masukkan NAMA, Email, NO HP
5. Pilih
Bank : BCA, MANDIRI, BNI, BRI, CIMB, MUAMALAT
6. Klik LANJUT
7. Komitmen donasi selesai – Silahkan transfer sesuai nilai yang tertera
(Anda akan mendapat notifikasi SMS
8. Silahkan transfer nominal donasi
beserta kode uniknya ke no rekening yang tertera di SMS
DONASI 100% KAMI SERAHKAN KEPADA
PASIEN TANPA POTOGAN SATURUPIAHPUN