Update : Sudah diserahkan donasi tahap 1 kepada keluarga Naufal
sebesar Rp. 3.937.573, per tanggal 6 Sept 2017 via transfer bank.
==================================================================
Naufal Arkanz Bilka, lahir 14 Agustus 2015, sudah harus merelakan mata kanannya untuk
diangkat sejak berumur kurang dari setahun, dan sekarang mata kiri nya segera
menyusul, setelah serangkaian terapi kemoterapi dan laser tidak berhasil
menghilangkan tumor tersebut.
Penyakit ini diketahui pada saat Naufal berusia 2 bulan,
saat mata kanannya terkena cahaya terlihat warna merah terpantul dari
matanya, kelihatan juling dan bola mata melotot seperti akan keluar.
Ketika Naufal berusia 6 (enam) bulan, kedua orang tuanya sudah
mencoba melakukan pemeriksaan kepada dokter mata di RSUD Sintang, ternyata
hasil diagnosa sementara adalah tumor mata, lalu dirujuk ke Rumah Sakit
Soedarso Pontianak. Didiagnosa mengidap tumor mata ganas. Karena keterbatasan
dokter dan peralatan, Naufal dirujuk ke RSCM Jakarta.
Pada akhir Maret 2016 Naufal beserta orang tuanya berangkat ke
Jakarta untuk melakukan pengobatan. Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan,
bola mata kanan Naufal harus di operasi agar tidak ada penyebaran ke organ
terdekat lainnya. Tanggal 23 Mei 2016 dilakukan operasi mata sekaligus
pemeriksaan mata kiri, dan ternyata mata kiri juga terkena tumor. Saat
itu pengobatan yang dilakukan adalah dengan kemoterapi dan laser.
Kemoterapi untuk siklus pertama sudah dilakukan sebanyak 6 (enam) kali
dengan berbagai efek samping, diare akut, demam tinggi, radang tenggorokan,
sariawan,dan lain lain, efek kemo yang cukup parah yaitu fungsi pendengaran
telinga kiri mulai berkurang, untuk laser sudah dilakukan sebanyak 1 (satu)
kali.
Pada bulan Januari 2017, dilakukan pemeriksaan redcam pada mata
kiri untuk melihat kondisi sel kanker tersebut, dari hasil pemeriksaan sel
kanker sudah sangat mengecil dan dokter menyatakan bahwa sel kanker sudah tidak
aktif lagi, tindakan kemoterapi dihentikan dan bisa kontrol setiap 6 (enam)
bulan di RSCM dengan catatan kontrol di RSUD Dr Soedarso, Pontianak setiap
bulan.
Orang tua Naufal merasa kurang puas dan khawatir dengan
pemeriksaan di daerah, pada pertengahan April 2017 berangkat ke RSCM Jakarta untuk
melakukan pemeriksaan mata kiri. Setelah dilakukan pemeriksaan redcam ternyata
sel kanker mata kiri kembali aktif lagi dan malah lebih besar dari ukuran semula.
Pengobatan pun dilanjutkan dengan kemoterapi dosis tinggi 4 sampai 6 siklus dan
laser, awal Mei 2017 sudah dilakukan kemoterapi siklus pertama protokol kedua.
Untuk pengobatan selanjutnya masih menunggu jadwal kemo dan laser siklus
berikutnya
Biaya yg sdh dikeluarkan selama ini sebesar Rp 43.316.000
ESTIMASI KEBUTUHAN BIAYA YANG MASIH DIPERLUKAN (ASUMSI 4 BULAN)
1. Biaya tempat tinggal
di Rumah Singgah sebesar Rp 5.000/hari.
a. 4 bulan x 30 hari x
5.000 = Rp 600.000
2. Biaya transportasi
dan makan setiap kerumah sakit sebesar Rp. 50.000,
a. 12 kali/bulan. 4
bulan x 12 kontrol = 48 x 50.000 = Rp 2.400.000
3. Biaya makanan
penunggu selama rawat inap dirumah sakit untuk 2 orang, 3x sehari. Rp.
90.000/hari
a. Perawatan setelah
kemoterapi selama dua minggu (14 hari) dirumah sakit sebesar : 14 hari x 90.000
= Rp. 1.260.000, untuk 4 kali kemoterapi = Rp 5.040.000
b. Satu kali terapi redcam
dan laser selama dua hari dirumah sakit sebesar : 2 hari x 90.000 = Rp.
180.000, untuk 3 kali redcam dan laser = Rp. 540.000
4. Biaya keperluan
pasien seperti popok, underpad dan lainnya :
a. Keperluan popok
selama kemoterapi cukup banyak karena salah satu efek samping kemoterapi adalah
diare. Minimal 10 popok/hari, dengan harga Rp 2.000. 10 popok x 2.000 = Rp 20.000/hari. 14 hari
perawatan per kemoterapi sehingga untuk 4 kali kemoterapi sebesar Rp 1.120.000
b. Selama redcam dan
laser di perlukan popok sebanyak. 4 popok/hari jadi untuk 3 kali redcam =
Rp 24.000
5. Biaya bayar BPJS
perorangan sebesar Rp 51.000/bulan x 3 orang x 4 bulan = Rp 612.000
Jadi total estimasi
untuk biaya hidup dan transportasi yang masih akan dikeluarkan selama 4 bulan
adalah sebesar Rp 10.336.000.
Terima kasih.