Palu Sulawesi Tengah, pada Jumat 28
September 2018 pkl 17.00 WITA di guncang Gempa dengan kekuatan 7,4 SR dan memicu
gelombang tsunami yang menerjang pantai Talise dan pemukiman di sepanjang
pantai Barat Donggala. Tinggi Tsunami 1,5 – 3 meter. Listrik padam, hubungan
komunikasi terputus dan bandara di tutup. Salah
satu arena festival, dengan seratusan orang pengisi acara termasuk para penari,
hingga saat ini belum diketahui nasibnya.
Data sampai Sabtu 6 Oktober 2018, tercatat 1.649 orang meninggal, sebagian sudah di makamkan secara massal, 2.549 orang luka berat,113 orang hilang, 152 orang tertimbun, 70.821 pengugsi, 65.733 rumah rusak.
KEMENSOS
mengarahkan Tim relawan TAGANA (TAruna SiaGA BencaNA sebanyak 100 orang. Terdiri
dari 30 Orang Tagana Gorontalo, 30 Orang Tagana Sulawesi Barat dan 40 Orang Tagana Sulawesi
Selatan.
TAGANA Gorontalo sudah berangkat pada Sabtu 29 Sept 2018, Tagana Toraja Sulawesi Selatan berangkat Minggu 30 Sept 2018. Tagana Tim Jakarta berangkat 1 Okt 2018. Kami menunggu info pemberangkatan Tim Tagana dberikutnya.
Tagana membawa bantuan logistik, membuka dapur umum dan dapur air untuk korban bencana. Mendirikan tenda-tenda pengungsi
Dokter-dokter
Tagana dari beberapa daerah di kerahkan juga untuk memberikan
bantuan medis.
Kawan Berbagi bekerjasama dengan TAGANA RAJAWALI INDONESIA.
TAGANA adalah komunitas relawan yang resmi bernaung di bawah Kementrian Sosial RI.
Bencana gempa di Palu dan Donggala memanggil kita untuk peduli terhadap sesama. Palu berduka, tangis pilu dari Palu pun mulai terdengar. Ribuan warga menderita
kerugian dan beberapa harus kehilangan sanak saudara.
Ayooo ... kita bantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana, tunjukan pedulimu bagi bangsa ini