Ramadhani
17 tahun, salah satu siswa SMK Bina Pangudi Luhur Jakarta, hingga saat ini belum dapat mengambil ijazah SMP-nya dikarenakan ada
biaya SPP dan biaya lain-lain yang belum dapat di lunasi.
Ramadhani
bersama orang tua dan saudara-saudaranya tinggal di rumah peninggalan almarhum
Opa Oma-nya di salah satu gang di kawasan Matraman. Rumah yang berukuran
sekitar 6x5 mtr persegi di huni bersama 3 keluarga yaitu paman dan bibi Ramadhani
Dengan
keterbatasan ekonomi keluarga, uang ijazah SMPnya Ramadhani hingga saat ini
belum dapat dilunasi. Apalagi Ramadhani masih memiliki 2 orang adik yang duduk
di bangku SD dan SMP.
Pasangan
Mulyadi 61 thn dan Rahayu 50 thn memiliki 5 org anak. Ragha 32 thn, sedang mencari pekerjaan. Novel, 25 setelah
tamat SMA jadi pedagang keliling gerobak yang saat ini sudah bisa buka warung
sendiri di rumah, Ramadhani 17 tahun, Apryanto
13 tahun, Kelas 1 di SMP Al Washliyah dan M. Djanuar, 9 tahun, kelas 3
SD.
Untuk
biaya kebutuhan sehari-hari Ayah Ramadhani, yaitu Mulyadi 61 thn kerja
serabutan, jika tidak ada pekerjaan maka Mulyadi membantu jaga warung
klontongan milik anak ke dua, yaitu Novel 25 tahun. Novel awalnya
penjual gerobak keliling barang klontongan, dan syukurlah sekarang Novel
sudah bisa buka warung di
rumahnya untuk membantu biaya sehari-hari, sedangkan Ibunya Ramadhani,
Rahayu
50 thn, bekerja sebagai tukang cuci
gosok.
Rincian kebutuhan :
LKS
Rp 120.000,-
Buku
PM Rp 100.000,-
Pendalaman
materi Rp 200.000,-
Ujian
praktek Rp 300.000,-
Ujian
Nasional Rp 100.000,-
Ijazah
Rp 150.000,-
Perpisahan
sekolah Rp 150.000,-
SPP
Rp 1.560.000,- (@130.000,- x 12 bulan)
TOTAL RP 2.680.000,-
Sudah di bayar Rp700.000,- pada 19
Oktober 2016
Sisa pembayaran yang harus di lunasi Rp
1.980.000,-