Stasiun
Radio FM untuk Belajar Dari Rumah di Pulau Waisai Raja Ampat – Papua Barat.
Pandemi
Corona memaksa anak-anak belajar dari rumah. Namun karena keterbatasan
infrastruktur di Indonesia, sebagian anak mengalami kesulitan dalam mengakses
bahan pelajaran. Hal ini dialami oleh murid-murid di pulau Waisai- Raja Ampat
Papua Barat. Hambatan yang mereka alami adalah:
1.
Jaringan listrik belum sepenuhnya masuk ke pulau-pulau sekitar Waisai Raja
Ampat
2.
Jaringan internet ada namun tidak terjangkau oleh mereka, disebabkan kondisi
ekonomi sehingga tidak punya kuota yang cukup.
Dengan
kondisi seperti ini, maka guru harus mengunjungi rumah murid satu-per-satu.
Namun hal ini juga bukan perkara mudah karena infrastruktur antar pulau yang
belum memadai dan wilayah yang harus dijangkau sangat luas. Sekilas pulau –
pulau di Raja Ampat.
Raja
Ampat adalah kumpulan pulau-pulau di semenanjung Kepala Burung di Papua Barat,
Indonesia. Tempat ini dikenal sebagai tempat menyelam terbaik di dunia.
Lingkungan aneka ragam biota laut yang hampir belum terjamah di mana kita bisa
melihat ikan warna-warni dengan mata telanjang dari atas air. Waisai, adalah
ibu kota Raja Ampat, terletak di pulau terbesar di sana, Waigeo.
Di Waigeo ada
banyak cottage, Mayoritas kegiatan pemerintahan dan birokrasi Raja Ampat
terjadi di Waisai. Tetapi populasinya tersebar di banyak pulau. Daerah ini
sebelumnya disebut Irian Jaya, paruh Barat dari pulau Papua yang menjadi diakui
bagian dari Indonesia pada 1961. Pada 1969 penduduk Papua Barat memilih menjadi
bagian dari Indonesia melalui suatu referendum. Pada 2003 teritori ini dibagi
menjadi dua provinsi: Papua dan Papua Barat. Tapi bersama-sama, dua provinsi
ini kerap disebut sebagai Irian Jaya. Kepulauan ini menyimpan banyak pesona
alam yang membuatnya terlihat seperti surga di dunia. Tetapi 20,5% dari 46.600
penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dan memiliki akses rendah terhadap
pendidikan, layanan kesehatan, dan pasar.
Guru
akan mengajar dari studio, murid-murid akan mendengarkannya dari pesawat
penerima radio di rumah masing-masing.
Sementara
itu, menteri pendidikan, Nadiem Makarim menyatakan bahwa pembelajaran jarak
jauh akan menjadi kebijakan yang permanen dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Dengan demikian, stasiun radio ini memiliki manfaat jangka panjang.
Rencana
Pembelian perangkat radio pemancar dan penerima 30 Oktober 2021
Pemasangan
perangkat radio pemancar dan studio 1 Desember 2021
Pelatihan
pengelolaan radio 3-10 Desember 2021
Anggaran
Pemasangan Alat
1.
Honor teknisi 1 orang = Rp. 2.000.000,-
2.
Kawat, pipa besi, baut dll = Rp. 1.500.000,-
3.
Peralatan listrik (NCB, Kabel, terminal dll) = Rp. 487,500,-
4.
Kargo pesawat = Rp. 1,900,000,-
5.
Snaper+Dynabolt+Bor = Rp. 180,000,-
6.
Baut Baja = Rp. 20,000,-
7.
Semen 2kg + Palu + pahat beton = Rp. 1.500.000,-
8.
Baut+Ring = Rp. 104,000,-
9.
Beli Mic 2 buah = Rp. 243,900,-
10.
Mixer Behringer = Rp. 1,146,600,-
11.
Kabel Audio 36 meter x Rp. 13000,- = Rp. 468,000,-
12.
Jack Canon 6 x Rp. 18.000,- = Rp. 108,000,-
13.
Jack TOA 2 x Rp. 20.000.- = Rp. 40,000,-
14.
Jack Tumini = Rp. 9,000,-
15.
Tang Tekiro = Rp. 70,000,-
16.
Kunci Inggris = Rp. 65,000.00
17.
Obeng Ketok Tembus = Rp. 21,000,-
18.
Obeng Karet Tekiro = Rp. 25,000,-
19.
Solder dan tenol = Rp. 68,000,-
20.
Jack Mic = Rp. 50,000,-
TOTAL Rp
10.006.000,-
CARA BERDONASI:
1. Klik tombol DONASI SEKARANG
2. Masukkan nominal donasi (Ceklist
bagian : saya menyetujui)
3. Klik tombol DONASI
4. Masukkan NAMA, Email, NO HP
5. Pilih Bank : BCA, MANDIRI, BNI,
BRI, CIMB, MUAMALAT
6. Klik LANJUT
7. Komitmen donasi selesai – Anda
akan mendapat notifikasi SMS
8. Silahkan transfer nominal donasi
beserta kode uniknya ke no rekening yang tertera di SMS.
DONASI 100% KAMI SERAHKAN KEPADA
PENERIMA BANTUAN TANPA POTONGAN SATU RUPIAH PUN